Purnomo Prawiro, Direktur Utama Blue Bird Group menyatakan, sebetulnya biaya operasional yang meningkat akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) masih bisa disubsidi perusahaan. Namun karena adanya Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 67/2013 tentang Penyesuaian Tarif Taksi, perusahaan taksi biru ini akhirnya mengikuti aturan tersebut.
Kontan, 15/7 |
Makanya, supaya tidak membebani konsumen, rencana kenaikan ini baru bisa terlaksanan setelah Lebaran. "Kenaikan sebesar Rp 1.000 dari Rp 6.000 sekali buka pintu menjadi Rp 7.000," ucapnya.
Tarif berjalan yang saat ini sebesar Rp 3.000 per kilometer (km) juga akan naik. Namun, Purnomo belum bisa mengungkapkan secara detail besaran kenaikannya.
Terkait rencana initial public offering (IPO) Blue Bird Group, Purnomo bilang, masih sesuai target awal, yakni bisa melantai di bursa pada tahun ini juga tanpa merinci tanggal pasti rencana melantai di bursa tersebut.
Menurut kabar, Blue Bird berencana menjual 40 persen saham ke publik. Dari aksi ini, perusahaan itu mengincar dana segar sebesar Rp US$200 juta dari hajatan IPO. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk menambah jumlah armada baru sebanyak 10.000 unit armada. Sumber Kontan, 15 Juli 2013
Namun beberapa sektor usaha yang sama-sama bergerak dibidang transportasi masih menetapkan tarif lama. Seperti rental mobil Pekanbaru tarif sewa mobil masih harga lama, sementara pebisnis rental mobil Medan akan menaikkan tarif sewa mobil sebesar 15 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar