Rental Mobil Jakarta, Solo - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Erik Satrya Wardhana mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk mempercepat ketersediaan transportasi publik yang memadai dan layak. Menurut Erik, hal itu harus segera dilakukan jika ingin menekan laju pertumbuhan jumlah mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC). Mobil jenis tersebut diperkirakan akan menambah menghadangnya dengan sejumlah kebijakan.
"Meski mobil mungil itu hanya berkapasitas 1.000 CC, tetap saja menimbulkan polusi yang merugikan masyarakt. Jangan lupa, pemiliknya menggunakan fasilitas jalan yang dibiaya negara dan salah satu sumbernya pajak," terang Erik.
Ia mengatakan, kebijakan pemerintah pusat membebaskan pajak barang mewah terhadap mobil LCGC tidak sepenunnya. " Semurah apapun harga mobil LCGC, tetap saja merupakan barang eksklusif. Akan lebih banyak masyarakat yang tidak mampu membelinya ketimbang yang mampu," ujar Erik.
Ditempat terpisah, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo siap mencegat kebijakan mobil murah dengan kebijakan mobil murah dengan penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) dan pemberlakuan pelat nomor ganjil-genap. "Nanti bakal kita cegat dengan sistem ERP dan ganjil genap," kata Jokowi saat mengikuti Silaturahmi Nasional Majelis Tafsir Alquran di Istora Senayan.
Mantan Walikota Solo itu menyebut kebijakan ERP dan pelat nomor ganjil-genap akan segera diberlakukan. Hal itu ia pastikan lantaran armada bus Trans-Jakarta dan penghubungnya beberapa waktu lagi segera datag. " Kebijakan ERP sambil menunggu Trans-Jakarta datang dan bus penghubungnya. Sebentar lagi," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, kebijakan mobil murah merupakan murni kebijakan pusat. Ia enggan mengomentari lebih jauh dampak dari kebijakan tersebut. Dua produsen mobil, Toyota dan Daihatsu, sudah menyiapkan dua model mobil LCGC yakni Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Mobil bermesin 1.000 CC itu menurut rencana dijual di bawah 100 Juta.
Sumber Media Indonesia, 16 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar