Minggu, 12 April 2020

Bisnis Rental Mobil Jakarta Terpukul Berat

Pengusaha bisnis penyewaan mobil terpukul berat disebabkan oleh pandemi virus corona (covid-19). Disebabkan masyarakat dianjurkan untuk menjaga jarak dan tetap di rumah. Ditambah lagi aktifitas masyarakat memang rata-rata jauh berkurang, apalagi yang namanya liburan dan perjalanan bisnis.

Sejak awal Maret 2020 konsumen mulai membatalkan perjalanan mereka dan menghubungi beberapa pemilik usaha rental mobil untuk cancel orderan mereka.

Apalagi pemerintah sedang mempersiapkan Peraturan Pemerintah (PP) untuk mengatur mudik lebaran 2020 di tengan kondisi pencegahan virus corona. Tentunya PP ini untuk kebaikan masyarakat Indonesia agar penyebaran virus corona tidak merajalela.

Seperti yang diberitakan cnnindonesia.com, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan masyarakat tidak melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman pada lebaran tahun ini, sebab mereka bisa menimbulkan risiko penularan virus corona ke masyarakat di desa masing-masing.
Sumber inspirasi tulisan : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200401075230-384-488954/bisnis-rental-mobil-terpukul-corona-dan-pp-larangan-mudik
Deni pemilik AKI Rent Car mengungkapkan : “Usaha saya rental mobil di Jakarta tentu akan terimbas sangat berat. Namun bagaimanapun juga yang paling penting adalah mencegah penyebaran virus corona.”

Bagaimanapun juga resiko ini memang harus kami tempuh sebagai pengusaha sewa mobil di Jakarta. Sebab lebih ini merupakan solusi terbaik dari pada virus corona menjadi luas penyebarannya.

Harapan Pak Deni Owner AKI Rent Car adalah wabah covid-19 ini berakhir dengan cepat, agar masyarakat Indonesia tidak mendapatkan penyakit yang berbahaya ini. Dan perekonomian tumbuh kembali.

Jika berkepanjangan Pak Deni juga tidak dapat memikirkannya apa yang terjadi. Sebab imbas nya terlalu banyak dan bukan hanya di Jakarta saja. Seperti yang disampaikan Deni, seorang teman pengusaha rental mobil di Pekanbaru juga mengalami nasib serupa. Namun semua bidang usaha akan merasakan pedihnya dengan penurunan omset yang dahsyat.

Note: Yang jelas masyarakat harus mengikuti anjuran dari Pemerintah agar tetap menjaga jarak, mengurangi aktifitas yang tidak perlu diluar rumah. Sebab jika kondisi semakin gawat dan status darurat maka semua orang harus dirumah. Nah ini khan lebih berbahaya, semua aktifitas akan berhenti, seperti negara Italia, China, Spanyol dan Amerika Serikat.

Selasa, 17 Maret 2020

Budaya Jadi Sisi Unik Destinasi Wisata

SIDANG ke-99 dewan eksekutif organisasi tertinggi dunia di bidang pariwisata (UNWTO) sepakat menegaskan budaya dan pariwisata merupakan dua bidang yang bersinergi.Keduanya sama-sama berperan dalam meningkatkan daya saing global destinasi wisata suatu negara.

“Keduanya seperti sebuah koin dengan dua sisi berbeda. Anggota UNWTO sepakat mendorong keduanya agar lebih ditingkatkan dengan memaksimalkan peran pemerintah dan sektor industri bidang pariwisata,“ papar Sekjen UNWTO Taleb Rifai kepada pers seusai penutupan Sidang Ke-99 Dewan Eksekutif UNWTO, di Samarkand, Uzbekistan, Jumat (3/10) petang.Taleb turut didampingi Ketua Sidang ke-99 Dewan Eksekutif UNWTO Sapta Nirwandar.

Menurut Taleb, budaya suatu negara bakal memberikan sesuatu yang unik pada sektor pariwisata. Budaya tidak hanya menjadi magnet untuk menarik wisatawan, tapi juga memberikan sisi lain tentang asal-muasal suatu negara dan kehidupan masyarakatnya.

“Tinggal bagaimana para anggota UNWTO ini mengemas produk budaya dan wisata itu menjadi sesuatu yang berbeda dari negara lainnya,“ tutur Taleb seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Sidik Pramono dari Samarkand, Uzbekistan.

Sapta Nirwandar menjelaskan agar para anggota UNWTO mampu mengembangkan warisan budaya dan pariwisata menjadi sesuatu daya tarik bagi wisatawan. Itu antara lain bisa dilakukan melalui penerapan teknologi modern dan informasi yang jelas terkait dengan destinasi pariwisata itu sendiri.
“Ini tak lepas dari masalah yang masih dihadapi negara-negara anggota UNWTO yakni bagaimana mengembangkan serta memanfaatkan budaya jadi daya tarik bagi wisatawan,“ ungkap Sapta yang juga Wakil Menteri Pari wisata dan Ekonomi Kreatif RI tersebut.

Salah satu delegasi Indonesia, yakni Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Noviendi Makalam, menambahkan sikap UNWTO tersebut menegaskan pariwisata tidak merusak budaya ataupun mengomersialisasikan budaya suatu negara.

`'Sebaliknya, konten budaya itu mementingkan autentikasi suatu bangsa. Dapat dibayangkan jika suatu negara tidak punya produk budaya berbeda dengan negara lain. Budaya memberikan warna sendiri pada destinasi pariwisata suatu negara.'' (H-3) Media Indonesia, 6/10/2014, hal : 14