Sebanyak 144 warga Dusun Pencil, Desa Karangtengah, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah mengungsi karena tanah bergerak mengancam rumah mereka. Bahkan tanah di Pegunungan Putih sudah turun 20 meter.
Koordinator Pos Aju Badan Penanggulangan Bencana Banjarnegara di Wanayasa, Andry Sulistyo mengungkapkan sebanyak 144 warga atau 40 keluarga saat ini mengungsi di empat pos pengungsian di Desa Pandansari. “Sampai sekarang tanah masih bergerak. Warga harus diungsikan karena khawatir terjadi longsor,“ jelasnya, kemarin.
Saat ini warga dibantu TNI telah melakukan evakuasi barang-barang karena rumah mereka akan dibongkar. Pada bagian lain BPBD Klaten, Jawa Tengah bersama kapolres dan Dandim setempat membahas penanganan bencana musim penghujan.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto menjelaskan Klaten merupakan daerah rawan bencana gempa bumi, banjir, longsor, puting beliung, banjir lahar dan erupsi. “Untuk kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, BPBD Klaten telah memasang kamera CCTV di tiga lokasi yakni di Sungai Woro, Kecamatan Kemalang, Sungai Dengkeng, Kecamatan Gantiwarno, dan Bendung Talang, Kecamatan Bayat,“ kata Sri Winoto.
Selain mengandalkan BPBD dan tim SAR dalam menghadapi bencana, kalangan ibu rumah tangga sekaligus kader PKK di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mulai dilibatkan dalam menanggulangi bencana. Mereka mulai dilatih dan masuk dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
Ketua FPRB Kabupaten Sukabumi, Anjak Priatama Sukma menyebutkan kader lainnya seperti pemuda, petugas kecamatan dan desa, serta pengurus masjid dilibatkan dalam mengatasi bencana.(LD/JS/BB/N-4) Media Indonesia, 09/12/2014, halaman 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar