Senin, 11 Agustus 2014

Padat Merayap di Jalur-Jalur Utama

Meski ada upaya rekayasa lalu lintas, baik dengan pengalihan kendaraan ke jalur alternatif maupun sistem buka tutup, kemacetan tidak terhindarkan. Di pantura, kendaraan arus balik terus mengalir. Jumlahnya kian meningkat jika dibandingkan dengan sebelumnya. ARUS lalu lintas di jalur-jalur utama mudik d i Pulau Jawa kian padat merayap, kemarin. Di sejumlah titik baik di jalur pantura maupun jalur selatan, terjadi kemacetan parah.

Di jalur selatan Jawa Tengah, misalnya, kepadatan terjadi mulai Prembun, Kebumen. Kendaraan harus antre karena melewati pasar. Kemacetan tidak dapat dihindarkan karena kendaraan tertumpuk dua lajur, padahal jalan seharusnya hanya bisa dipakai satu lajur. Kondisi semacam itu juga terjadi di Kutowinangun dan Karanganyar, Kebumen. Untuk menghindari kemacetan parah, sebagian kendaraan dari arah Yogyakarta dialihkan agar melalui jalur lintas selatan selatan (JLSS).

Meski sebagian kendaraan telah dialihkan, kepadatan di jalur tengah tetap terjadi. Di Banyumas, arus kendaraan padat merayap terjadi mulai Tambak, Sumpiuh, hingga ke Buntu. Selain itu, mulai Buntu hingga Wangon padat. Demikian juga dengan kendaraan dari arah jalur selatan yang melalui jalur tengah Wangon-Ajibarang-Pekuncen menuju ke pantura.

Di pantura, kendaraan arus balik terus mengalir. Jumlahnya kian meningkat jika dibandingkan dengan sebelumnya. Bersamaan dengan arus balik itu, jalur pantura melalui Kota Kaliwungu, Kabupaten Kendal, akan ditutup karena ada acara Syawalan yang akan dihadiri ribuan orang dari berbagai kota. Kendaraan dari arah barat dan timur dialihkan melalui jalan lingkar Kaliwungu.
Demikian juga di Pekalongan, kendaraan arus balik akan dihindarkan dari jalur Krapyak yang menjadi tempat acara Syawalan. Meskipun petugas kepolisian terus melakukan upaya rekayasa lalu lintas, baik dengan pengalihan kendaraan ke jalur-jalur alternatif dan membuat sistem buka tutup, kemacetan tidak terhindarkan. Di ruas Pekalongan-Comal, Pemalang, kemacetan mencapai 5 kilometer.

Di Jawa Barat, antrean panjang juga terjadi di sejumlah titik di jalur pantura Cirebon. Pengalihan kendaraan ke berbagai jalur pun dilakukan dengan menggunakan sistem buka tutup. Berdasarkan pantauan, kepadatan kendaraan terjadi mulai Tegalkarang hingga Tegalgubug, Kabupaten Cirebon. Di titik itu terjadi pertemuan antara kendaraan yang keluar dari Tol Palikanci dan kendaraan yang berasal dari jalur pantura.

Di Jawa Timur, jalur lintas selatan antara Caruban (Madiun)Nganjuk juga macet. Akibatnya Caruban-Nganjuk yang hanya berjarak sekitar 35 km itu harus ditempuh minimal 8-9 jam. “Padahal pada hari-hari biasa hanya 1 jam perjalanan,“ kata Kasat Lantas Polres Madiun, AK Sumiyanto, kemarin.

Puncak arus balik Pada bagian lain, Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memprediksi puncak arus balik bakal ber langsung hari ini. Pada Senin (4/8) mendatang para pekerja sudah kembali beraktivitas.Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Rajekwesi Dishub Bojonegoro, Sentot Sugeng Waluyo, mengatakan pihaknya memprediksi puncak arus balik bakal terjadi pada hari ini. Menurutnya, karena tinggal sisa waktu dua hari bagi para pekerja kembali masuk dan beraktivitas.
Kemarin, sedikitnya terjadi dua kali kecelakaan lalu lintas tunggal yang melibatkan kendaraan pribadi di jalur pantura Situbondo, Jawa Timur. (Tim/N-1) - Media Indonesia, 2 Agustus 2014, Halaman 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar