PEMERINTAH Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah membutuhkan dana Rp300 miliar untuk membiayai perbaikan jalan rusak yang panjangnya mencapai 300 km. Namun, karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah, dipastikan perbaikan jalan untuk kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bakal sulit diwujudkan.
“Dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk infrastruktur jalan saja tahun ini hanya Rp6 miliar. Proposal pengajuan kami tidak pernah disambut penuh meski hanya seperempat atau seperlima dari dana yang dibutuhkan,” tukas Bupati Wonogiri Danar Rahmanto secara khusus kepada Media Indonesia, kemarin.
Dengan minimnya dana DAK yang digelontorkan tiap tahun, sementara panjang jalan yang rusak mencapai ratusan kilometer, Danar menilai pemerintah tidak memiliki kepedulian mengurus daerah. Padahal saat ini Wonogiri diserahi melaksanakan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Jawa bagian selatan.
Bupati Wonogiri itu memaparkan, dengan situasi yang tidak menguntungkan seper ti itu, diyakini MP3EI Jawa Tengah selatan sulit untuk diwujudkan dengan cepat. Apa lagi sejauh ini kemampuan Pemkab Wonogiri menganggarkan pembiayaan untuk perbaikan jalan per tahun maksimal Rp20 miliar.
“APBD Wonogiri tahun ini hanya mampu menganggarkan Rp20 miliar khusus untuk 52 ruas jalan yang sudah diprioritaskan. Jumlah itu jelas sangat kecil karena kebutuhan Rp300 miliar. Pasti dana yang kecil tidak mampu mengejar pembenahan dan makin menambah kerusakan di ruas lainnya.” Bahkan rencana gelontoran dana Kementerian PU untuk pembangunan jalan mudik Presiden Yudhoyono ke Pacitan di Giribelah senilai Rp48 miliar juga suram. Meski sebelumnya sempat terang akan dilaksanakan sebelum bulan Ramadan tahun ini, rencana itu kemudian menjadi tidak jelas lagi kapan akan dicairkan. (WJ/N-4) - Media Indonesia, 3/6/2014, halaman 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar